Selasa, 24 Mei 2011

Regresi Logistik

Seringkali di dalam penelitian, seseorang ingin memodelkan hubungan antara variabel X (prediktor; bebas) dan Y (respon; terikat). Metode yang paling sering dipakai dalam kasus seperti itu adalah regresi linier, baik sederhana maupun berganda.
Namun, adakalanya regresi linier dengan metode OLS (Ordinary Least Square) yang sering dipakai tersebut kurang sesuai untuk digunakan. Dikatakan kurang sesuai karena jika regresi linier biasa digunakan akan terjadi pelanggaran asumsi Gauss-Markov. Misalnya pada kasus dimana variabel respon (Y) bertipe data nominal, sedangkan variabel bebas/prediktornya (X) bertipe data interval atau rasio.
Contoh kasus (diambil dari rencana skripsi Choirul Maqsudi):
Ingin diketahui apakah konsumen akan membeli makanan di rumah makan berdasarkan penilaian konsumen terhadap lokasi, pelayanan, pendapatan, kebersihan, selera dan harga. Dalam kasus ini hanya ada 2 kemungkinan respon konsumen, yaitu konsumen membeli dan tidak membeli.
Dari contoh kasus di atas, dapat diketahui bahwa tipe data variabel respon (Y) adalah nominal, yaitu kategorisasi keputusan konsumen apakah membeli atau tidak (misal membeli dilambangkan angka 1, sedangkan tidak membeli dengan angka 0), sedangkan tipe data untuk variabel bebas (X) setidak-tidaknya interval (skala likert). Bila metode regresi linier biasa diterapkan pada kasus semacam ini, menurut Kutner, dkk.(2004), akan terdapat 2 pelanggaran asumsi Gauss-Markov dan 1 buah pelanggaran terhadap batasan dari nilai duga (fitted value) dari variabel respon (Y), yaitu:
  1. Error dari model regresi yang didapat tidak menyebar normal.
  2. Ragam (variance) dari error tidak homogen (terjadi heteroskedastisitas pada ragam error).
  3. Sedangkan, pelanggaran bagi batasan nilai duga Y (fitted value) adalah bahwa nilai duga yang dihasilkan dari model regresi linier biasa melebihi rentang antara 0 s.d. 1. Hal ini jelas tidak masuk akal , karena batasan nilai pada variabel Y (dalam kasus ini adalah membeli=1 dan tidak membeli=0). Bayangkan jika Anda mendapatkan nilai duga Y = 4 saat Anda memasukkan suatu nilai X tertentu. What does it mean? It is no longer interpretable, guys.
Untuk mengatasi masalah ini, diperkenalkan metode Regresi Logistik. Sebagaimana metode regresi biasa, regresi logistik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Binary Logistic Regression (Regresi Logistik Biner) dan Multinomial Logistic Regression (Regresi Logistik Multinomial). Regresi Logistik biner digunakan ketika hanya ada 2 kemungkinan variabel respon (Y), misal membeli dan tidak membeli. Sedangkan Regresi Logistik Multinomial digunakan ketika pada variabel respon (Y) terdapat lebih dari 2 kategorisasi.
Model Logistik memiliki bentuk fungsi seperti pada persamaan (1) dan (2). Untuk memudahkan interpretasi, maka model logistik ditransformasi menjadi bentuk fungsi logit, seperti pada persamaan (3). Nilai duga regresi logistik (Y duga) merupakan nilai peluang. Lebih tepatnya berapakah peluang seorang konsumen akan membeli makanan di warung/rumah makan tersebut berdasarkan penilaiannya pada variabel lokasi, pelayanan, pendapatan, kebersihan, selera dan harga. Rentang nilai duga yang dihasilkan akan berkisar antara 0 s.d. 1. (Kita ingat bahwa kisaran atau rentang nilai peluang adalah 0 s.d 1).
Catatan:
Regresi logistik tidak terbatas hanya dapat diterapkan pada kasus dimana variabel X nya bertipe interval atau rasio saja.  Tapi regresi logistik juga bisa diterapkan untuk kasus dimana variabel X nya bertipe data nominal atau ordinal. Hal ini seperti ini analog dengan regresi linier dengan variabel dummy.

Regresi logistik (logistic regression) sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya variabel terikatnya merupakan dummy variabel (0 dan 1). Sebagai contoh, pengaruh beberapa rasio keuangan terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Maka variabel terikatnya adalah 0 jika terlambat dan 1 jika tidak terlambat (tepat). Regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, meskipun screening data outliers tetap dapat dilakukan.

Interpretasi regresi logistik menggunakan odd ratio atau kemungkinan. Sebagai contoh, jika rasio keuangan ROA meningkat sebesar 1% maka kemungkinan ketepatan menyampaikan laporan keuangan meningkat sebesar 1,05 kali. Berarti semakin tinggi ROA kemungkinan tepat semakin tinggi. Atau jika rasio keuangan DER meningkat sebesar 2% maka kemungkinan ketepatan penyampaian laporan keuangan meningkat sebesar 0,98 kali atau bisa dikatakan menurun karena lebih kecil dari 1 yang berarti kemungkinan terlambat semakin tinggi.

Berikut adalah simulasi aplikasi regresi logistik (logistic regression) dengan SPSS Versi. 11.5. Contoh tabulasi data dengan 84 sampel bisa di download di sini. O ya, data itu hanya contoh saja lho. Tampilannya pada SPSS Versi 11.5 kurang lebih (banyak kurangnya) seperti ini

Simulasi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel profitabilitas, kompleksitas perusahaan, opini auditor, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan. Profitabilitas diukur dengan ROA; kompleksitas diukur dengan 1 jika mempunyai anak perusahaan dan 0 jika perusahaan tidak mempunyai anak perusahaan; opini auditor diukur dengan 1 jika mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dan 0 untuk opini yang lain; likuiditas diukur dengan Current Ratio; dan kompleksitas diukur dengan logaritma natural market value. Nah variabel terikatnya adalah ketepatan penyampaian laporan keuangan dengan kode 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan 0 untuk perusahaan yang terlambat.
Klik menu Analyze, pilih Binary Logistic, seperti ini:

Jika anda benar, maka akan keluar menu box untuk regresi logistik. Masukkan variabel ketepatan ke dalam box dependend, dan masukkan variabel bebas ke dalam box covariate. Lalu klik pada options, sehingga akan keluar box seperti ini:

Beri tanda centang seperti pada gambar di atas lalu klik continue sehingga akan dikembalikan pada menu box logistik dan tekan OK. Program akan melakukan perhitungan secara otomatis, dan hasil selengkapnya dapat anda bandingkan dengan data yang telah anda download

Interpretasinya adalah sebagai berikut:
Pertama. Melihat kelayakan model dengan menginterpretasikan output berikut ini:

Nilai -2 Log Likelihood adalah sebesar 96,607 yang akan dibandingkan dengan nilai Chi Square pada taraf signifikansi 0,05 dengan df sebesar N-1 dengan N adalah jumlah sampel, berarti 84 – 1 = 83. Dari tabel Chi Square, anda nyari tabel sendiri ya, diperoleh nilainya adalah 100,744. Jadi -2 Log Likelihood < 6 =" 84" 6 =" 78">

Nah, sekarang gunakan logika ini. Jika konstanta saja dimasukkan tidak layak, semua variabel bebas dimasukkan juga tidak layak, tapi kan ada penurunan -2 Log Likelihood. Yup penurunannya adalah sebesar 96,607 – 84,877 = 11,73. Atau kalau males ngitung manual, Output SPSS juga telah memberikan nilai itu yaitu sebagai berikut:

Nah kelihatan kan kalau output selisihnya adalah sebesar 11,729 dan mempunyai signifikansi 0,039 <>

Kalau masih kurang puas, bisa dilihat nilai Hosmer and Lemeshow Test. Tapi tunggul dulu, ini agak berbeda. Hosmer dan Lemeshow Test berbeda dengan uji kelayakan di atas. Ini adalah untuk melihat apakah data empiris cocok atau tidak dengan model atau dengan kata lain diharapkan tidak ada perbedaan antara data empiris dengan model. Nah kalau begitu model akan dinyatakan layak jika signifikansi di atas 0,05 atau -2 Log Likelihood di bawah Chi Square Tabel. Hati-hati, ini berkebalikan dengan uji yang lain sebelumnya. Jangan bingung lho.. nah tampak kan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow Test adalah sebesar 9,778 dengan signifikansi 0,281 > 0,05. Berarti fit kan???

Kesimpulannya adalah bahwa model dinyatakan layak dan boleh diinterpretasikan!!!
Gambar di atas memberikan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,191 yang berarti bahwa kelima variabel bebas mampu menjelaskan varians ketepatan penyampaian laporan keuangan sebesar 19,1% dan sisanya yaitu sebesar 80,9% dijelaskan oleh faktor lain.

Pengujian hipotesis penelitian dilihat dengan output berikut ini:

Lihat aja signifikansinya, yang di bawah 0,10 (10%) berarti signifikan berpengaruh atau hipotesis diterima. Pembahasannya, ya silahkan dikaitkan dengan teori yang dikembangkan di awal dan ……….. terserah anda…..

Sumber:
- www.konsultanstatistik.com
- www.ineddeni.wordpress.com


Malaria

Beberapa pekan lalu ada seorang teman kerja saya yang mutasi ke daerah Papua. Mutasi ini menyisakan kekhawatiran pada dirinya, walaupun saya tahu dia tetap optimis untuk berangkat kesana. Salah satu kekhawatiran dirinya adalah bahwa Papua sarangnya penyakit malaria. Oleh karena itu saya carikan informasi tentang penyakit malaria buat dia.

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.

Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.

Tanda dan Gejala Penyakit malaria

Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.

Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.

Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria

Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
- Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
- Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
- Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
- Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria

Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.

Pengobatan Penyakit Malaria

Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.

Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

Pencegahan Penyakit Malaria

Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.

Sumber: www.infopenyakit.com

Senin, 02 Mei 2011

Beberapa Rasio Keuangan


Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan diperlukan tolok ukur. Yang sering digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungkan antara data keuangan satu dengan data keuangan lainnya. Interpretasi dari rasio-rasio itulah yang dapat memberikan pandangan mengenai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Analisa rasio keuangan terbagi atas:

a.        Likuiditas
Pada saat melakukan analisis perhatian pertama analisis adalah likuiditas perusahaan. Mampukan perusahaan memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas  yang umum digunakan adalah current ratio yang  Menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancar yang dimiliknya. Current ratio yang rendah menunjukkan perusahaan berada dalm masalah likuiditas atau kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya diragukan, sedangkan current ratio yang terlalu tinggi pun tidak baik karena menunjukkan adanya dana menganggur dalam jumlah besar, hal itu pada akhirnya akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
 Rumus yang digunakan:
                                    Current ratio =   Current assets
                                                             Current liabilities

Sedangkan ratio likuiditas lainnya quick ratio dimana persediaan tidak termasuk yang diperhitungkan karena persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga dan paling sering menimbulkan kerugian jika terjadi  likuidasi.
                         Quick rasio =  current aset-inventory
                                                   Current liabilities

Rasio  yang mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya dengan cash yang dimiliki disebut cash ratio dengan rumus:
Cash Ratio = cash+marketable securities
                           Current liabilities

b.   Solvabilitas
Aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang jangka panjang, hutang jangka pendek dan modal pemegang saham. Struktur keuangan adalah bagaimana caranya perusahaan mendanai aktivanya. sehingga seluruh sisi kanan dari neraca adalah struktur keuangan. Struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan adalah pendanaan permanen yang terdiri dari modal pemegang saham, saham preferen dan hutang jangka panjang. Bila seluruh dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivitasnya berasal dari pemilik dalam bentuk saham biasa maka perusahaan terbebas dari kewajiban untuk membayar bunga atas pinjaman yang dilakukannya. Rasio ini mengukur struktur keuangan dikenal dengan leverage ratio.
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya apabila perusahaan dalam kondisi likuidasi/bangkrut diantaranya: Debt Rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban dan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini semakin besar resiko keuangan yang akan ditanggung perusahaan dengan rumus:
                 Debt ratio = total debt
                                   Total assets

Sedangkan Debt to Equity Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri.
DER = total debt
         Total equity

Rasio laba terhadap beban bungan disebut TIE (Times Interest Earned) dimana rasio ini dikenal juga dengan rasio penutupan untuk mengukur pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman dengan laba yang diperoleh
TIE =         EBIT
            Interest charge

Rasio Penetapan Beban Tetap (Fixed Charge Coverage) dimana rasio ini memperhitungkan kewajiban seandainya perusahaan melakukan leasing aktiva dan timbulnya jangka panjang berdasarkan kontrak sewa beli.

c.         Aktivitas Perusahaan
            Rasio aktivitas mengukur tingkat efektivitas perusahaan didalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya.
 Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang cukup antara penjualan dengan aktiva.  Inventory Turnover ratio mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang memperlihatkan seberapa baik manajemen dalam mengelola persediaan dengan rumus:
Inventory turnover ratio =         COGS
                                          Average inventory
                                                         Atau                                                                           
                                Inventory turnover ratio  =           sales
                                                                                    Inventory

Average collection periode  mengukur efektivitas pengelolaan piutang perusahaan. Seberapa cepat perusahaan menghimpun pembayaran dari pelanggan setelah transaksi
                       Average collectionperiod = receivables
                                                                 Sales per day

Working capital turnover atau Modal kerja bersih atau net working capital adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Rasio ini dapat menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk setiap modal kerjanya.
Working capital turnover =            sales
                                               Net working capital

 Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover) mengukur antara penjualan yang dihasilkanperusahaan terhadap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
 Rasio ini efektif menunjukkan kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya untuk meningkatkan pendapatannya.
                       Fixed assets turnover =       sales
                                                            Net fixed assets

Total assets turnover
Kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya untuk meningkatakn pendapatannya
                 Fixed assts turnover =              sales
                                                          Total  fixed assets

d.        Profitabilitas
Analisa ini menggambarkan kemampulabaan yang merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan operasional perusahaan yang berarti hasil dari keputusan yang diambil manajemen, sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana tingkat efektifitas yang dilakukan manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri dari:
-          Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur efisiensi harga pokok terhadap penjualan. Jika rasio kecil maka artinya produk memiliki sifat yang sensitif terhadap pesaingnya
                                  GPM = sales-COGS
                                                     sales
             Net Profit Margin mengukur laba bersih terhadap penjualan
                                                NPM = net income
                                                                 sales
             
             
            Basic earning power mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya
                                          BEP =      EBIT
                                                       total asset
             
            Operating profit margin membandingkan antara laba usaha dan penjualan
                                          OPM =   EBIT
                                                           sales

Total Asset Turnover  mengukur kecepatan perputaran total aset dalam suatu periode tertentu.
                                                  TAT =            sales
                                                                    total asset
             
             ROA menggambarkan  tingkat efisiensi aktiva dalam menghasilkan net income dengan rumus    
                                                           ROA =   net income
                                                                    total asset
             
            ROE memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif selain itu rasio ini juga digunakan mengukur tingkat keuntingan setelah investasi yang dilakukan oleh pemilik modal dan pemegang saham.
                                     ROE =  net income
                                                     ekuitas


  (Dari Berbagai sumber)

Kamis, 28 April 2011

Ridholah Aku

Tidak seperti biasa, jumat pagi ini tidak diisi dengan bermain sepak bola. Selain karena lapangan dalam keadaan agak becek, walaupun kalo dipaksain sih bisa aja, tapi juga karena semangat untuk main bolanya lagi kendur.
Akhirnya pagi ini diisi dengan berjalan2 dipelataran lantai tiga kantor saya.

Pelataran lantai tiga kantor saya cukup luas. Bukan karena didisain demikian tapi lebih karena pelataran ini adalah gedung yang tidak jadi dibikin. Banyak dihiasi kabel, paralon dan calon2 tiang fondasi, tapi yang sudah di semen.

Enaknya di lantai tiga ini tidak dibatasi dinding. Pandangan luas 360 derajat. Kota Bandung lumayan kelihatan. Yang terlihat hanya atap2 rumah dan gedung. Disebelah utara Gunung tangkuban perahu berdiri kokoh dan bukit2 disekitarnya menjadi hiasan berbalut siluet pagi.

Sambil ditemani kopi panas yang saya pesan pada si Ngko, sebutan saya buat Pak Mul salah seorang cleaning service di kantor saya, pikiran saya pun mulai mencari inspirasi.

Saya teringat pada sebuah nasyid yang ketika jaman SMU selalu kami lantunkan di pagi hari. Judulnya Ridholah Aku. Salah satu baitnya berbunyi seperti ini: "Ridholah aku hanya pada Mu dari kurniaan kehidupan Robbani, Ridholah aku hanya pada Mu dari limpahan nikmat di bumi ini."

Sejenak saya terhenyak. Selama ini kadang kalau kita ditanya oleh seseorang, apa motivasi kita dalam hidup, atau dalam pekerjaan, atau dalam beribadah, maka kita menjawab kita mencari Ridho-Nya. Tanpa pernah kita tahu apa itu Ridho-Nya.

Jujur, saya sampai saat ini belum tahu apa itu Ridho dari Allah SWT. Saya hanya mereka-reka saja. Saya beranggapan Ridho itu berkaitan dengan restu. Kesetujuan dan kepuasan Allah SWT pada kita atas apa yang kita lakukan dan seluruh kehidupan kita. Saya membayangkan kalau Allah itu Ridho sama kita maka Allah akan tersenyum senang dan puas ketika Dia melihat kita menjalani kehidupan seperti seorang Ayah atau Ibu yang melihat anaknya berlaku sholih. Dan itu menurut saya adalah hal terindah yang tiada bandingannya.

That is the main purpose of my life...

Well, tapi pertanyaan saya yang harus dijawab adalah bagaimana kita Ridho pada Allah SWT. Apa bentuknya? Atau apakah pernah kita berfikiran untuk Ridho pada Allah SWT? Sesering kita menjawab pertanyaan yang kita jawab untuk mencari Ridho Allah SWT. I will not answer those questions, it's in our heart.

Last, soalnya saya harus masuk ruangan, ini yang saya fikirkan, Jika kita mengharapkan adanya Ridho dari Allah SWT, sudah sepantasnya kita Ridho pada Allah SWT. Sebagaimana dzikir yang diajarkan Rosululloh SAW: Rodhitu billahi Robba, wabil Islami dina, wa bi Muhammadin nabiyyan wa rosulan...

Awali hari ini dengan ridho pada Nya...

Rabu, 27 April 2011

Mencari Embun Pagi (1)

Tulisan ini mengawali blog yang saya bikin, baru saja kemarin.
Saya coba sempet-sempetin nulis di Blog, pengen kayak orang-orang lain yang bisa menuangkan isi kepalanya lewat tulisan. Soale saya kadang suka bingung kalo ada unek-unek, mau "ngacaprak" sorangan takut disangka orang gila, mau ngobrol sama orang lain, belum tentu dia mau ndengerin apalagi ngobrol sama tembok... widiiw gak deh.

Minggu ini kayaknya minggu yang paling berat buat saya, minggu yang bikin sumpek, dada sesek, dan sakit kepala. Mudah2-an kalo dikeluarin isi kepala ini sedikit bisa meringankan...

Selidik punya selidik ternyata "sakit"nya saya seiring dengan hilangnya embun pagi yang biasa saya temui. Kalo saya keluar dari rumah biasanya selalu saya jumpai embun pagi, di daun-daun, diranting-ranting dan diatas batu-batu yang saya lewati.  Anehnya, beberapa hari lalu.. itu semua hilang, kemana embun pagi yang biasa menemani itu... apakah dia lari? atau malah diambil orang? cuma dia yang tau kayaknya.

Well,... saya gak akan banyak nulis dulu mengenai embun pagi. Makanya tulisan ini judulnya dikasi angka (1) belakangnya. Ntar lebih detil bisa di tulisan berikutnya. Saya tutup dengan lirik dari The Radio, judulnya Teardrops, agak mirip kalo diterjemahin jadi Embun Pagi, en, lagunya uenak banget... monggo:


The Radio's
Teardrops lyrics

Something in the words you never said
makes me feel I ain’t seen nothing yet
catch me now I’m falling,
Hear the angels calling,
Calling somewhere deep inside my head

Close encounters of a different kind
Open up the part that’s hidden inside
Many hearts get broken
While words are left unspoken
leaving nothing but a worried mind

We could flow like teardrops on the ocean
We could flow like water to the sea
It may sound unclever
We’d last forever
If you want to stay with me
If you want to stay with me

Never now for sure what’s comming up
Sad the echo-beat will never stop
You’re the one and only
But if you leave me lonley
You might as well let all the curtains drop…

We could flow like teardrops on the ocean
We could flow like water to the sea
It may sound unclever
We’d last forever
If you want to stay with me
If you want to stay with me

We could flow like teardrops on the ocean
We could flow like water to the sea
It may sound unclever
We’d last forever
If you want to stay with me

If you’d just lay love on me…